Asuransi Jiwa dan Kesehatan untuk Perlindungan Keluarga

Real Asset VS Paper Asset

Sharing is Caring

PAPER ASET

Apakah Bapak/Ibu sudah pernah dengar Paper Aset Program? Aset yg paling banyak dimiliki oleh Masyarakat di Negara Maju.
Di Indonesia terbiasa dengan Conventional Assets seperti : Rumah, Ruko, Apartment,Tanah, Logam Mulia, dll.
Bahkan sering terjadi 1 orang mampu di Indonesia memiliki lebih dari 1 Rumah, Ruko atau Apartment.

Apa bedanya dan lebih untung mana memiliki Conventional Assets daripada Paper Assets ?
Conventional Assets misalnya Rumah. Rumah Pertama adalah untuk tempat tinggal tapi kalau beli Rumah ke-2 ke 3 dst? Tentunya untuk rencana Investasi yang nantinya akan diwariskan untuk anak-anak kita.

Contoh :
Bapak Cerdas beli Rumah ke 2 senilai 2,5 Milyar. Disarankan jangan beli dengan Cash meskipun Bapak Cerdas punya Uang 2,5 M Cash. Lebih Baik beli dgn KPR Bank. Ingat tujuan beli rumah ke 2 adalah untuk Investasi. Jika beli via KPR , Bapak Cerdas hanya perlu keluar uang umumnya DP 30% dari 2,5 M, yaitu Rp.750 Juta.

Asumsi Bunga Efektif 12%/Th maka cicilannya adalah sekitar 30 Juta/Bln Asumsi KPR 10 Th. Bapak Cerdas masih ada sisa Uang 1 Milyar 750 Juta di Depositokan di Bank.  Dengan asumsi Bunga Deposito 7%/Th masih dpt Bunga sekitar : 10 Jt/Bln.
Dengan KPR jika saat Investasi angsuran berjalan baru 1 bln misalnya Investor Meninggal Dunia maka Ahli Waris yaitu anak-anaknya langsung memiliki Rumahnya karena KPR kerjasama dengan Asuransi dimana jika yang mencicil Rumah meninggal dunia maka Rumah dianggap Lunas. Jadilah Investasi 750 juta.

Meskipun cicilan baru 1 x tapi Anak-anak sebagai ahli waris sudah punya Rumah ke-2 senilai 2,5 M. Bapak Cerdas masih ada Deposito yang tiap bulan bunga : 10 Jt/Bln.

Investasi Property Menarik bukan?
Tidak heran Orang Indonesia banyak yang punya Conventional Assets utk diwariskan ke anak-anak kelak. Nah, Punya Conventional Asset begitu menarik bagi masyarakat Indonesia sehingga asset jenis ini diburu orang-orang Indonesia sampai ke negara Tetangga contoh: Malaysia.

Tapi di Negara maju seperti Eropa, Amerika atau Singapore Conventional Asset sudah mulai berkurang dan ditinggalkan.
Kenapa? Karena Conventional Assets dianggap Terlalu Ribet dan mengeluarkan Biaya Tambahan yang cukup banyak serta pertimbangan lainnya.

Misalnya : Bapak Cerdas tadi yg beli Rumah 2,5 M Meninggal Dunia maka anak nya langsung punya warisan Rumah ke 2 senilai 2,5 M. Tapi apakah aset ini akan menghasilkan banyak uang buat ahli waris ? Bagaimana jika Ahli waris perlu Uang Cash karena Bapak Cerdas sebagai Pencari Nafkah sudah tidak ada ? Maka mereka akan jual Rumah tadi. Apakah Mudah laku dan bisa cepat ?

Ada beberapa yg perlu kita lihat :
1. Sebelum laku dijual tentunya akan ada Biaya Maintenance,
2. Supaya laku cepat harus pasang iklan berarti ada biaya iklan atau Fee utk Agen sekitar 2-3%,
3. Jika laku dikenakan pajak Penjual 5%.
4. Biaya Balik Nama bayar lagi ke Notaris. Inilah alasan paling kuat kenapa orang di Negara Maju tidak terlalu berminat menambah Conventional Assets. Bagi mereka Punya 1 Rumah atau Apartment sudah Cukup. Lalu asset apa yg mereka tambah?

Jawabannya adalah : Paper Asset.
Untuk Punya Paper Asset senilai 5 Milyar, Bapak Cerdas Usia 45 th cukup Cicil dari 5 juta sampai 8 Juta/Bln selama jangka waktu 10 Th.

Keunggulan Paper Asset :

1. Tidak Ada Down Payment. Bandingkan dengan Bapak Cerdas Beli Rumah 2,5 M DP 750 Juta Cicilan 30 Jt/Bln selama 10 Th.
2. Tidak ada Maintenance Fee.
3.Tidak ada Biaya Iklan,
4. Tidak ada balik nama atau biaya Notaris.
5. serta masih banyak keuntungan lain nya .

Jika Bapak Cerdas beli Paper Asset senilai 5 M dan dia Meninggal Dunia maka Anaknya langsung terima uang berupa Check atau Transfer ke reekening Rp 5 Milyar + Hasil Investasinya tanpa ada Potongan Pajak meskipun Baru Cicil 1 x : 8 Jt/Bln.

Lalu bagaimana jika terjadi skenario ini :

Sang ayah /bapak pencari nafkah terkena Musibah penyakit kritis dan berumur panjang. 
Di Conventional aset biaya cicilan KPR pasti harus terus di bayarkan , padahal secara Financial Ekonomi sudah pasti berat bukan?
kenapa karena akan memerlukan biaya yang sangat besar untuk berobat , pengobatan Penyakit kritis (contoh : kanker, jantung, stroke) tersebut sangat besar dan akan sangat mengganggu Financial keluarga kita .

Lewat Paper Aset yang ditambahkan dengan KPR Care Plan, permasalahan seseorang yang sedang mencicil rumah lalu terkena sakit kritis pun akan terselesaikan. Cicilannya Lunas dibayarkan oleh si KPR Care Plan. Baca selengkapnya di KPR Care Plan.

Solusi

Paper Asset melalui Produk Allianz Tapro  dapat memecahkan masalah dan menjadi solusi untuk Dana Tunai Cair dalam jumlah besar yang dapat dipakai untuk melanjutkan kehidupan keluarga, bahkan membayar cicilan KPR nya.

Lalu bagaimana jika Bapak Cerdas sudah terlanjur beli Rumah kedua  dengan KPR?

Sisa uangnya 1 M 750 Juta di Deposito dgn hasil Bunga 10 Juta/Bln. Gunakan saja bunganya sekitar 5- 8 Juta untuk menciptakan Paper Asset Baru senilai 5 Milyar (sekaligus untuk Proteksi Financial bila terjadi musibah atau resiko) .

Maka Aset pun makin berlipat ganda.

Satu yang terpenting dalam hal memilih Paper Aset adalah Paper Aset Tapro dari Allianz.

Untuk konsultasi GRATIS mengenai paper aset, hubungi Cristine Liman di WA 0815-900-8573.

Dapatkan Diskon Spesial Produk Paper Aset untuk 10 pembeli pertama dengan mengklik tombol di bawah ini :

  

real asset vs paper asset

Hubungi Saya

Cristine Liman

error: Content is protected !!